Friday, July 11, 2008

Secret Admirer

Dia adalah melati di tengah kolam teratai, putih bersinar dan menarik perhatian karena indahnya yang unik dibanding lingkungannya. Ketika yang lain memotong pendek rambutnya gara-gara Demi Moore bercinta dengan hantu, dia tetap mempertahankan kedua kepangnya. Ketika yang lain berangkat sekolah dan dijemput dengan kendaraan pribadi orang tuanya, dia menenteng sepeda mininya dengan tas punggung jatah dari sekolah ditaruh di keranjang depan sepedanya. Dia sungguh unik. Dan dia cantik...

Aku tahu namanya. Sebagian karena namanya dipanggil oleh kepala sekolah waktu upacara penerimaan raport di depan sekolah. Sebagian juga karena teman-temanku sekelas sudah ramai membicarakannya. Ya, dia adalah juara umum sekolah kami dan juga primadona di sekolah. Dia gadis sederhana dan juga gadis yang pintar.

Sudah menjadi kebiasaan di sekolahku, setiap pra-semester, hasil seluruh kelas akan ditempelkan di papan pengumuman sekolah supaya setiap orang tahu hasil kerja kerasnya dan kerja keras teman-temannya selama ini. Kebiasaan yang bagus kurasa, menumbuhkan iklim kompetisi yang sehat dan transparan. Dan sudah menjadi kebiasaanku pula untuk melihat hasil kerja keras gadis sederhana nan pintar tadi. Kemudian sudah menjadi rutinitas pula kalau kemudian aku menjadi kagum dan hormat padanya demi melihat nilai-nilainya.

Kejadian ini berlangsung terus, tanpa aku pernah menyapa, melempar senyum apalagi mencoba berkenalan dengannya sampai kami menginjakkan kaki di SMA. Masa-masa indah yang merebut sebagian besar memori di otakku...

No comments: