Sunday, September 28, 2008

Resolusi Akhir Ramadhan

Aku tahu, aku menyukai Engkau...
Jauh di lubuk hatiku,
aku mengakui Engkau
Engkau adalah bagian dari aku...

Namun kau tahu,
aku kini tidak sendiri lagi
istriku memandang aku
anak-anak mengidolakan aku

Karena itu,
Engkau harus enyah dari aku
aku harus menjauh dari engkau
dan kita harus tak pernah bertemu kembali!

Selamat tinggal kemalasan!
Selamat tinggal bangun kesiangan!
Selamat tinggal!


Friday, August 29, 2008

70 Kali Memohon

Ada seorang kakek yang tinggal di India. Umurnya sudah lebih dari 70 th. Sepanjang hidupnya selama 70 th itu, ia gunakan untuk menyembah berhala dari batu. Setiap hari ia begitu taat menyembah tuhannya itu.


Suatu ketika, kakek ini punya suatu keinginan. Ia pun kemudian mendatangi tuhannya seraya memohon agar doa`nya dapat dikabulkan. "Oh, tuhanku Latta. Oh tuhanku Uzza. Tujuh puluh tahun aku terus menerus menyembahmu. Selama itu, tak ada sesuatupun yang aku mohonkan kepadamu. Sekarang, aku ada permohonan kepadamu. Mohon, kabulkanlah permohonanku ini".


Kakek itu memohon sambil merengek-rengek kepada Latta dan Uzza kiranya doa`nya dapat dikabulkan. Demikian seterusnya dia lakukan. Setelah sampai tujuh puluh kali doa` itu ia panjatkan, tak ada sedikitpun pengabulan dari berhala tuhannya yang ia peroleh. Maka kakek itu sedih sekali dan akhirnya putus asa.


Dalam keputusasaannya itu, ternyata Allah SWT memberi hidayah kepada kakek. Hati sang kakek Ia lapangkan segera sadar akan kekeliruannya selama ini. Gantilah kakek itu berdoa` kepada Allah SWT . " Ya Allah SWT, baru sekarang aku menghadap-Mu. Aku memohon sesuatu kepada-Mu. Kabulkanlah, ya Allah SWT, permohonanku ini ".


Selesai kakek itu bermunajat kepada Allah SWT, maka sesaat kemudian ia mendengar jawaban dari Allah SWT. " Wahai hamba-Ku, mintalah kamu kepada-Ku, niscaya Aku akan memberimu ".

Waktu para malaikat mendengar jawaban yang diberikan Allah SWT kepada sang kakek, maka gemparlah para malaikat. " Ya Allah SWT, tujuh puluh tahun lamanya orang itu musyrik dan menyembah berhala. Dan telah tujuh puluh kali pula ia telah memohon kepada berhalanya agar dikabulkan permohonannya, namun itu tidak terjadi. Sekarang, ia baru sekali saja berdoa` kepada-Mu, mengapa Engkau kabulkan permohonannya itu ?"


Mendengar pertanyaan para malaikat itu, maka Allah SWT segera memberi penjelasan. "Wahai para malaikat, jika berhala yang benda mati itu tidak bisa mengabulkan permohonannya dan Aku-pun juga tidak, lalu dimana letak perbedaannya antara Aku dan berhala itu ?".

Subhanallaah Ya Rahmaan Ya Rahiim, Mahasuci Allah dari segala persangkaan buruk...

Wednesday, July 30, 2008

Selamat Ulang Tahun Nisa


You never know that you are here in this world for a reason,
'till you see the smile on your newborn-baby's face

Selamat terlahir ke dunia putriku.
Semoga kehadiranmu membuat ayah dan ibumu bertambah amalnya

Tuesday, July 22, 2008

Monologue


Ya Syaikh, Ana mendengar kabar yang gak enak tentang Syaikh...
Kabar apa..? (cengar-cengir)
Katanya Syaikh sekarang banyak utangnya?
Siapa yang bilang? Ya kalo punya utang, nanti dibayar...
Bayar pake apa?
Ya bayar pake uang juga, no, masak pake daun. Kalo gak punya uang, ya rumahnya itu kan bisa dijual buat bayar utangnya.

Trus, Ana juga denger Syaikh udah gak peduli lagi dengan keluarga
Ah, ya enggak no. Masak Ana gak peduli, enggak (gelisah-gelisah mau marah)

Syaikh juga udah gak pernah lagi memberi nafkah kepada istri
Hmm.. istri di rumah kan sudah ada usaha untuk penghidupannya
Tapi Syaikh juga bekerja dan mendapat gaji. Apakah gaji itu tidak diberikan kepada istri Syaikh?
Mmm...Ana punya usaha yang Insya Allah kalau berhasil, hasilnya akan Ana berikan semua kepada istri Ana dan juga kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Insya Allah, pahalanya lebih besar jika dibanding dengan pengorbanan yang sekarang harus diterimanya.
Alhamdulillah kalau Syaikh punya rencana seperti itu. Apakah utang Syaikh itu juga termasuk bagian dari rencana usaha Syaikh ini?
Ya...begitulah...
Apakah pantas menurut Syaikh, berhutang dan mengorbankan yang wajib untuk mengerjakan yang sunnah?
Hmmm...

Umur Syaikh sekarang sudah melebihi umur Rasulullah saw. Syaikh telah diberi waktu melebihi waktu yang Allah berikan untuk kekasihnya. Pernahkah Syaikh berpikir sebelum tidur, bahwa mungkin saja malaikat Izrail datang mencabut nyawa Syaikh ketika Syaikh sedang tidur?
Hmmm...
Apa jawaban Syaikh nanti jika ditanya malaikat Munkar dan Nakir perihal kewajiban Syaikh terhadap istri Syaikh? Terhadap utang-utang Syaikh yang belum terbayar? Terhadap janji-janji Syaikh kepada para pemberi hutang? Terhadap harta Syaikh kemana larinya?
Hmmm...

Mohon maaf, Syaikh, apakah Syaikh masih memiliki keinginan atau mimpi yang belum sempat terlaksana?
Hmmm...rasanya tidak. Tapi Ana ingin sekali memiliki uang dan kekuasaan untuk membantu para dhuafa
Alhamdulillah Syaikh, itu keinginan yang luhur dan mulia. Tapi tahukah Syaikh, keinginan juga adalah celah yang bisa dimasuki setan untuk menjauhkan kita dari Allah. Keinginan kita tampaknya bagus dan tak tercela, kita mengerahkan segala kemampuan kita untuk mewujudkannya. Ketika terwujud, setan membisikkan bahwa itu semua adalah berkat usahanya sendiri, Allah tak ada sangkut pautnya, atau karena bantuan dari seorang Yahudi yang sangat baik sehingga kita tertipu dan mengatakan bahwa Yahudi adalah kekasih Allah. Atau ketika keinginan itu tak terwujud, kita menjadi putus asa, kemudian berbalik menghujat Allah dan akhirnya menghalalkan segala cara demi terwujudnya keinginan. Kita lupa bahwa kita diajarkan untuk mengucapkan Laa haulaa wa laa quwwata illa billaah...
Hmmm...

Ya Syaikh, Ana sungguh berharap Syaikh tidak lupa terhadap kewajiban Syaikh. Ana sungguh sedih jika Syaikh berpanjang angan di saat usia Syaikh sudah diambang senja seperti ini. Apa jadinya nanti jika kewajiban Syaikh yang wajib dan di depan mata Syaikh tinggalkan dan angan-angan Syaikh yang panjang belum juga sampai di ujungnya tapi ajal telah datang menjemput? Sungguh Syaikh, Ana berdoa untuk Syaikh, semoga Allah memberi petunjuk dan menjauhkan Syaikh dari godaan syetan, baik dari golongan jin maupun manusia dan mewafatkan Syaikh dalam keadaan khusnul khotimah.
Amin...

Thursday, July 17, 2008

Adzan di Taxi


Dua hari yang lalu, selesai berbelanja menjelang maghrib, gw niatin buat sholat maghrib berjamaah di mesjid terdekat. Itung-itung, nambah pahala sekalian nunggu waktu makan malam. Maka, berangkatlah gw ke mesjid tsb.

Waktu maghrib masih kira-kira 10 menit lagi, masjid masih sepi. Gw langsung aja masuk ke kamar wudhu dan mengambil air wudhu. Pas gw wudhu, ada orang lain yang masuk untuk berwudhu juga. Udah tua.

Biasalah, untuk menghormati masjid, kita mesti shalat tahiyatul masjid sebelum duduk di masjid. Bukankah begitu?

Naa...gw dengan niat yang ikhlas seperti itu, melaksanakan shalat sunnah 2 rakaat tsb. Waktu rakaat kedua, sudah mulai berdatangan para jamaah. Perasaan, kok semua pada ngeliatin gw yg lagi shalat yak? Ehm, ada yang gak beres nih.. :(

Beneran, selesai salam, bapak tua dari tempat wudhu tadi langsung datang, nanyain. Pake bahasa Arab, Gw gak ngerti, tapi ujungnya ada kata Indonesia. Gw bilang, yes, I am from Indonesia. Terus dia ngomong lagi ngedumel-dumel gitu. Tapi gw akhirnya dapet nangkep maksudnya. Ternyata menurut dia, sebelum adzan maghrib, kita gak boleh sholat sunnah. Shalat sunnah apapun! Oh, ya? Ya akhirnya gw ngangguk2 aja. Dia bilang, sah? sah? Ngerti? gitu kali maksudnya.

Emang gw tau ada hadits yang artinya kurang lebih Tidak ada shalat setelah shalat subuh hingga matahari terbit dan tidak ada shalat setelah ashar hingga matahari terbenam. Tapi ini kan tahiyatul masjid, menurut gw waktu itu, mesti dilakuin sebelum duduk di masjid. Okelah, kalo masalah sunnah kayak gini, mending gw ambil jalan tengah. Lain kali gak usah dilakuin aja. Dilakuin setelah adzan maghrib aja. Beres...

Kemudian besoknya. Gw pulang shopping juga. Ketemu ama sopr taxi orang Mesir. Dia nanya, orang mana?

Indonesia.

Muslim?

Iya.

Alhamdulillaah...

Trus dia nanya lagi.

Bisa bahasa Arab?

Ngga.

Loh, terus baca Quran gimana?

Ya, kalo baca sih bisa, tapi ngomong gak bisa.

Eh, dia terus malah nguji. Dia adzan di dalam taxi. Gw sih denger adzan, ya gw jawab sebagaimana orang menjawab adzan. Trus dia nyuruh gw gantian jadi muadzin. Ya udah, gw juga teriak2 adzan di dalam taxi itu. Tapi lumayan, komentarnya setelah mendengar gw adzan.

Masya Allah...Alhamdulillah..that was very good, very good...

Alhamdulillaah...kata gw juga dalam hati.

Orang Indonesia (yang non-TKI sebagai PRT), menurut gw, cukup dihormati di Saudi. Mereka cukup respek dengan status Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Cuma, mereka juga tahu bahwa penduduk Muslim Indonesia juga banyak berbuat bid'ah. Mereka berpendapat itu salah satunya mengapa Indonesia banyak ditimpa bencana. Hmm, well, wallahualam...

Tuesday, July 15, 2008

SSDD


Same S**t Different Day!

What a boring day...

Guys..! Put your hands on the air and shout:

SSDD!!!

Friday, July 11, 2008

Dilema

Suatu malam di masa yang lalu aku pernah bermimpi bahwa ajal datang menjemputku menunggang peluru-peluru yang entah dari mana datangnya. Ketika itu aku sedang bekerja, ya, latar belakang mimpiku itu adalah sebuah gudang besar yang mirip sekali dengan tipikal workshop tempatku bekerja. Mimpiku itu terus bertengger di ujung sel kelabu otakku siap mengangkat tangannya seperti murid yang sedang diabsen ketika namanya dipanggil.

Suatu malam di masa sekarang, sebuah tawaran kerja datang dari sebuah negeri yang dahulu indah, sebuah negeri asal cerita 1001 malam, sebuah negeri eksotis pewaris nama Babylonia namun kini menjadi negeri penuh konflik dan termasuk dalam negeri dengan rekor keamanan terburuk di dunia. Sebuah tawaran kerja dengan fasilitas berlimpah! Tiba-tiba, sebuah potongan kecil mimpi dari masa lalu yang bertengger di ujung sel kelabu otakku mengangkat tangannya...

Sebuah dilema...

Insomnia

Kepalaku penuh dengan memori. Kadang aku berbicara sendiri, bercakap-cakap dengan memoriku, dengan percakapan yang berubah-ubah. Berusaha mencari tahu, jika dulu aku menjawab dengan jawaban seperti ini, apakah dia akan menjawab seperti itu? Sungguh, kondisi ini sangat tidak sehat untukku.

Pernahkah kau mengalami keadaan seperti aku ini? Seringkali, ketika mataku terpejam bersiap untuk tidur, otakku masih berkelana ke sudut-sudut memoriku dan bercakap-cakap dengan masa lalu. Lidahku pun telah bersekongkol dengan otakku dan turut bergerak-gerak mengucapkan kata yang tak pernah terucap di masa lalu. Mataku terpejam tertidur namun otak dan lidahku tetap bangun dan mengendap-endap. Inikah pertanda aku mengalami depresi?

Pernahkah kau mengalami keadaan seperti aku ini? Seringkali, ketika aku berdiri menegakkan shalat, lidahku bergerak mengucapkan kalam Ilahi, tapi otakku berkelana ke masa lalu dan masa depan. Menari-nari membangkitkan janji yang tertulis, kerja yang tertunda, kawan yang terlupa, dan ketika telah selesai shalatku, otakku telah lelah menari dan hilang semua yang tadi terlintas. Inikah cara setan mengalihkan khusyukku?

Kepalaku sungguh penuh. Aku tidak bisa tidur, pikiranku bercakap-cakap dengan memoriku. Lidahku bergerak-gerak mengucapkan kalimat-kalimat tak penting di masa lalu. Aku ingin tidurr..!

Balada Yang Pertama

Sesungguhnya, dia adalah orang pertama, gadis pertama yang nyata-nyata kuungkapkan rasa sayangku padanya. Aku tak ada keberanian karena aku tak punya pengetahuan yang cukup untuk berani mengatakan cinta. Apa itu cinta?

Aku gak tahu apa itu cinta, yang jelas aku ingin selalu dekat denganmu dan menjadi pahlawan di matamu. Ijinkan aku menjadi orang yang kau benarkan ketika kunyatakan aku adalah pacarmu. Dan jika kau sungguh ingin aku mengucapkan cinta, ijinkan aku menghabiskan sisa hidupku mendampingimu untuk mencari tahu apa itu cinta.

Sesungguhnya, dia adalah orang pertama, gadis pertama yang kugenggam tangannya ketika kami telah berpacaran hampir setahun lamanya. Itupun dengan rencana yang sungguh putus asa dengan berpura-pura terburu-buru ingin buang air kecil setelah menonton film kartun di bioskop.

Hahah...

Secret Admirer

Dia adalah melati di tengah kolam teratai, putih bersinar dan menarik perhatian karena indahnya yang unik dibanding lingkungannya. Ketika yang lain memotong pendek rambutnya gara-gara Demi Moore bercinta dengan hantu, dia tetap mempertahankan kedua kepangnya. Ketika yang lain berangkat sekolah dan dijemput dengan kendaraan pribadi orang tuanya, dia menenteng sepeda mininya dengan tas punggung jatah dari sekolah ditaruh di keranjang depan sepedanya. Dia sungguh unik. Dan dia cantik...

Aku tahu namanya. Sebagian karena namanya dipanggil oleh kepala sekolah waktu upacara penerimaan raport di depan sekolah. Sebagian juga karena teman-temanku sekelas sudah ramai membicarakannya. Ya, dia adalah juara umum sekolah kami dan juga primadona di sekolah. Dia gadis sederhana dan juga gadis yang pintar.

Sudah menjadi kebiasaan di sekolahku, setiap pra-semester, hasil seluruh kelas akan ditempelkan di papan pengumuman sekolah supaya setiap orang tahu hasil kerja kerasnya dan kerja keras teman-temannya selama ini. Kebiasaan yang bagus kurasa, menumbuhkan iklim kompetisi yang sehat dan transparan. Dan sudah menjadi kebiasaanku pula untuk melihat hasil kerja keras gadis sederhana nan pintar tadi. Kemudian sudah menjadi rutinitas pula kalau kemudian aku menjadi kagum dan hormat padanya demi melihat nilai-nilainya.

Kejadian ini berlangsung terus, tanpa aku pernah menyapa, melempar senyum apalagi mencoba berkenalan dengannya sampai kami menginjakkan kaki di SMA. Masa-masa indah yang merebut sebagian besar memori di otakku...